Muslim Muda…saat muda, saatnya pulah harus tahu tentang aqidah. Soalnya, kita kudu punya benteng yang kuat ditengah-tengah jaman yang serba bebas ini.Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Kalimat “Saya ber-i’tiqad begini” maksudnya: saya mengikat hati terhadap hal tersebut.
Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Jika dikatakan “Dia mempunyai aqidah yang benar” berarti aqidahnya bebas dari keraguan. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenarannya kepada sesuatu.Untuk itu kita mengenal aqidah yang benar dan ada juga aqidah yang sesat. Misalnya, suatu hari kamu diberi jimat oleh dukun, lalu kamu percaya bahwa dengan jimat tersebut kamu terhindar dari berbagai malapetaka, kamu sangat yakin dan kamu sangat tentram jika jimat itu ada bersamamu. Itulah aqidahmu, aqidah yang sesat tentunya. Karena keterikatan hati bukan kepada Allah Subhanahu wata’ala tetapi kepada jimat yang hanya sebuah benda ciptaan Allah yang tak mampu berbuat apa-apa.
Tetapi, jimat itu kadang bisa memberi kekuatan. Lho! Yang benar? Terkadang batu giok, keris atau apapun itu, bisa memberi kekuatan semacam perlindungan gitu. Jelas saja, karena ada jin yang masuk didalam benda tersebut (walaupun jin itu tidak mampu berbuat apa-apa tanpa ijin dari Allah). Dan…kalau kita percaya bahwa jin itu bisa member kebaikan dan kecelakaan kepada kita, maka kita sudah menyekutukan Allah alias musyrik. Dan…pelaku kesyirikan itu kekal di neraka.
Menurut Dr. Shalih bin Fauzan aqidah adalah iman kepada Allah, para MalaikatNya, Kitab-kitabNya, para RasulNya dan kepada Hari Akhir serta kepada qadar yang baik maupun yang buruk. Hal ini disebut juga sebagai rukun iman.Jadi, aqidah yang benar adalah beriman terhadap 6 hal diatas dan juga segala sesuatu yang berhubungan dengan tata cara beramal. Seperti sholat, puasa, zakat dan seluruh hukum-hukum dalam Islam.
Iman disini artinya adalah meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan anggota badan.
Aqidah tidak cukup di hati bukan??
Coba kita lihat arti ayat berikut,
….Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya". (al Kahfi : 110)Wallahu a’alam
Written by admin rumah rohis
0 komentar:
Posting Komentar