Memang, akhir-akhir ini kita lebih banyak terfokus dengan perubahan cuaca lingkungan. Entah itu berita TV, banjir atau sebatas status-status facebooker. Rata-rata isinya kalau bukan kehujanan yah kebanjiran.
Sebenarnya, setiap masalah itu sama. Hanya saja cara pandang seseorang yang berbeda. Sama-sama temanya hujan, tapi tulisannya berbeda. Masalahnya sama, tapi akibatnya berbeda. Ada yang fokus mencari solusi yang lain mengatasi masalah tambah masalah.
Setiap manusia punya masalah, hanya pengambilan solusi berbeda. Seyogyanya permasalahan hidup itu simple. Asal kita mau dan melakukan sulusinya. Makanya Rasulullah alaihi wassalam bersabda, “Sungguh ajaib perkara seorang mukmin itu. Sesungguhnya segala sesuatu baginya adalah kebaikan. Dan tidaklah yang demikian itu berlaku pada seseorang kecuali orang-orang mukmin. Jika mendapatkan kelapangan ia bersyukur, dan itu kebaikan baginya. Dan jika mendapatkan kesukaran ia bersabar, dan itu pun kebaikan baginya.” (H.R. Muslim)
So perjalanan hidup itu indah. Cukup anda melangkahkan kaki kanan menemui masalah, bersabar. Melangkah kaki kiri bertemu ujian kenikmatan, bersyukur. Cukup sudah!
Sama-sama kena hujan di jalan, yang satu marah-marah bahkan memaki karena terlambat ke sekolah atau kerja. Bahaya lho! mencela hujan itu berarti mencela kepada Yang menciptakannya. Rasulullahbersabda, “Allah Azza wa Jalla berfirman: " Anak adam manyakiti-Ku; anak Adam berkata, "Wah, Celaka karena masa". Janganlah seorang diantara kalian berkata, "Wah, Celaka karena masa", karena Aku dalah masa, Aku membolak-balikkan malam dan siang". [HR. Bukhari). “Huft kenapa sih hujan terus… nggak berhenti juga… gara-gara hujan.. seandainya gak hujan”. Baru diguyur air luar biasa minta ampun. Padahal di bumi lain, saudara kita di Gaza, Palestine, mereka tetap berjuang. Tiap hari juga kehujanan. Tapi kehujanan peluru, bom and roket zionis Israel. Maka siapa yang lebih pantas mengeluh? Kita baru saja dihujani air, bagaimana kalau peluru?
Inilah kacamata, memandang berbeda satu permasalahan. Karena sikap reaksi kita bergantung cara pandang. Boleh jadi ada orang gara-gara hujan justru membuatnya meng-intropeksi diri. Ada hikmah dibalik musibah ketetapanNya.
Makanya orang soleh dahulu bertanya-tanya,”Kenapa Abdullah Ibnul Mubarak, ulama kharismatik begitu namanya harum di tengah masyarakat. Padahal ia tidak juga punya amalan khusus sampai bisa mencapai derajat tinggi diantara ulama.
Suatu hari, para ulama berkumpul dalam majelis. Orang-orang ramai berdatangan mendengarkan nasehat termasuk Ibnul Mubarak. Sontak seisi ruangan kaget lantaran lampu tiba-tiba mati(mati lampu). Orang-orang pada sibuk mencari alat penerang. Ada yang sampai mengeluh lantaran gelapnya ruangan. Tapi tak luput dari perhatian, hadirin juga mencari tahu bagaiamana nasehat Abdullah Ibnul Mubarak.
Ternyata? Beliau didapati sedang menyendiri menangis terisak-isak. Jama’ah pada heran kok sempat-sempatnya bercucuran air mata. Setelah ditanya beliau langsung memberikan klarifikasi, “Aku sedang membayangkan bagaimana diriku berada dalam kubur nanti, sendiri tanpa siapa-pun gelap gulita tanpa penerangan”.
Subahanallah!orang-orang sudah tahu inilah yang membuat beliau punya kelebihan tersendiri dari yang lainnya.
Kawan! Pernahkah kita berfikir melakukan seperti Abdullah Ibnu Mubarak? Disaat genting-pun masih memandang masalah sebagai peluang untuk muhasabah diri. Kita mungkin pernah kejadian listrik padam di ruang tertutup, AC dan kipas angin mendadak berhenti beroperasi. Bagaimana reaksi pertama kita? Mungkin ada yang langsung ambil bukunya dibuat kipas atau malah mengeluh.
Satu hal, pernah kita merenungkan kejadian ini dengan bagaimana panasnya padang Mahsyar? Hari dimana matahari tinggal sejengkal tepat diatas kepala? Sungguh berbeda kehidupan orang yang pandai bersyukur.
Sekedar berhenti sejenak di tengah perjalan yang hujan itu sudah cukup membuat kita bersyukur. Betapa masih banyaknya nikmatNya yang kita abaikan, “Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”. Al-Anbiyaa:30
(Muh.Scilta Riska)
Subhanallah,,,,,terharuuu ;(
BalasHapus