Kawan!
engkau aku dan seluruh manusia di dunia ini punya kesamaan. Meskipun bentuk,
wajah, rupa kita berbeda. Satu yang pasti, kita dilahirkan pada proses yang
sama. Kita sama-sama dilahirkan dalam keadaan suci bersih dari dosa-dosa.
Engkau tidak mengetahui sesuatu
akupun juga begitu adanya. Kapan kita berbeda?
Semua manusia dilahirkan pada proses
yang sama, hanya cara mereka meninggalkan dunia ini berbeda!
Ya
kita sama-sama lahir sebagai pemenang! Kita baru saja mengakhiri perlombaan
hidup. “ketika hidup adalah perlombaan, maka harus ada yang tereleminasi! “kata
Prof. Virus 3 Idiots.
Namun
bukan berarti perlombaan mengharuskan untuk kita saling menjatuhkan. Pemenang
kehidupan ketika ia mampu memenangkan kawannya.
Kita
hanya berbeda saat meninggalkan dunia ini. Antara khusnul khatimah dan
su-u khatimah! Bergantung cara kita
menjalani hidup ini. Ada yang jadi orang besar bermanfaat, ada pula orang
biasa-bisa saja. Tinggal anda pilih mau jadi apa. “Sebaik-baik diantara
kalian. Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya (HR. Tirmidzi)”.
Hidup
hanya sekali jadilah berarti. Buatlah karya yang bisa dimanfaatkan orang lain.
Apapun itu bidangnya, anda bisa berkarya. Kita kadang hanya kagum pada
orang-orang besar, namun lupa belajar dari cara mereka. Itu tidak lain karena ia hidup bukan menjadi
orang biasa-biasa saja. Kita mau jadi terbaik!
Jasad
boleh berlalu, tetapi karya tetap selalu.
Pemikiran, jiwa, kemuliaan dan kebaikan mereka selalu dikenang. Jika engkau
bertanya, ”Dimana kuburannya orang-orang besar?”. letaknya, “Di-lisan dan
hati para manusia!”.
Kita bisa saja mendengar kabar kematian, tapi
pernahkah bertanya, “Kapan giliran saya?”. Kawan hidup ini hanyalah
pergiliran saja. Layaknya roda kadang di atas, di bawah. Suatu saat akan tiba
giliran, "Dan hari-hari itu Kami pergilirkan diantara manusia,
karena Allah hendak menunjukkan siapa yang benar-benar beriman dan siapa pula
yang gugur diantaramu yang dapat disebut syuhada'. Namun Allah tiak menyukai
orang-orang yang zalim". (QS : Ali Imran :
140).
Tadi
baru saja kita keluar dari sebuah pintu rumah, kemarin, sepekan, sebulan lalu,
setahun silam. Tapi pernahkah kita berfikir akan pintu selalu lewati. Ya ia
tetap saja pintu meskipun sudah lapuk warna. Satu yang pasti berubah, umur kita
semakin tua! Pintu tidak akan banyak dipertanyakan, engkaulah kelak ditanyai!
“Aku tahu bahwa kematian itu pasti, maka
akupun selalu mempersiapkan bekalnya”
“Berbekallah.
Karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa”. (al-Baqorah:197)
“Anda
lagi ngapain selama hidup?”. anda, saya,
sudahkah mempersiapkan jawabannya?
“(yaitu)
di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang
menghadap Allah dengan hati yang bersih” (asy-Syuaraa:88-89)
Sejarah akan selalu
menggoreskan darah syuhada dan tinta ulama! Jadilah pelaku bukan
korban sejarah!
Written by Muhammad Scilta
Subhanallah..buat merenung
BalasHapus