Sebagian Muda Mudi sudah tidak sabar menanti hari kasih sayang alias
Valentine Day. Pada hari itu muda mudi membuktikan rasa sayangnya terhadap
pasangan (pacar-red) masing-masing. Ada yang membuktikan lewat hadiah berupa
bunga mawar merah atau sebatang coklat lengkap dengan rangkaian kalimat
romantis penuh gombalan.
Belum lagi Valentine Day ini dibungkus sedemikian rupa agar para pemuda
menganggap bahwa perayaan ini adalah hal yang lumrah. Hampir seluruh media
menggombar-gombarkan hari tersebut, pusar-pusat perbelanjaanpun tidak mau
ketinggalan turut memeriahkan acara tersebut. Alhasil para pemuda ikut larut
dalam kemeriahan ini dan para pemudi-lah yang menjadi target tipuan maha
dahsyat ini.
Tidak jarang dalam pesta perayaan Valentine Day ini Pemudi (ceweknya)
diminta pembuktian cintanya oleh sang Pemuda, maka jatuhlah mereka dalam
perzinahan-Wal'iyadzu billahi mindzalik- padahal pembuktian cinta itu adalah
dengan menikahi sang pujaan hati bukan dengan jalur pacaran lebih-lebih lagi
jika sama-sama jatuh dalam perzinahan.
Valentine Daya jangan lagi membuat kita hilang akal, mengekor pada
kebudayaan barat. Belum lagi Valentine Day ini bukan sekedar budaya tapi
merupakan Ritual yang bersumber dari Kristen yang dikukuhkan oleh Paus Galasius
untuk mengenang orang suci Kristen yaitu Santo Valentine dan Santo Marius.
Tasyabbuh (ikut-ikutan) dengan tardisi NON MUSLIM adalah terlarang dalam agama
kita yang mulia ini.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan bahwa, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia merupakan bagian dari mereka”. (HR Ahmad dan Abu Daud).
Terhadap sikap para muda-mudi yang mengikut saja terhadap apa
yang tidak diketahuinya, Allah telah memberikan peringatan :
“Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya" ( QS. 17:36)
Wallahu
a'lam(ST)
0 komentar:
Posting Komentar