Di
mushalah sederhana ini aku menata barang perlengkapan kegiatan rohis goes to campus FK2PI yang sebentar
lagi di adakan. Kegiatan yang diadakan setelah adik-adik kelas tiga melewati
masa-masa berat menghadapi UN. Kegiatan yang diharapkan dapat menguatkan
adik-adik dalam dakwah sekolah sekalipun telah berstatus alumni atau mahasiswa
nantinya. Sementara kegiatan berlangsung, aku menatap langit ke jauhan mencoba
mencari dan menulis inspirasi yang ada dalam benakku. Inspirasi tentang dakwah
sekolah dimana masa-masa telah lewat kini penguruan baru telah berjalan
seharusnya kini kita menapak era baru dalam dakwa kita dalam wadah FK2PI ini.
Forum
Komunikasi Kajian Pelajar Islam, FK2PI
yang konsen dalam dakwah sekolah selama ini, selalu membina ade-ade
rohis dan mengembangkan dakwah sekolah. “Manis pahitnya dakwah” pernah kita
rasakan. Kita pernah mengalami titik nadir, dimana dakwah stgnan dan terluka
oleh aktivisnya sendiri. Sebaliknya, kita juga sering mengalami masa-masa indah
dakwah, dimana kesinergisan dakwah mampu mendobrak sekat-sekat dan hambatan
yang ada. Gebrakan dakwah inilah yang harusnya banyak kita lakukan seiring dan
mengikuti alur dakwah yang semestinya kita jadikan pedoman.
Sungguh
sebuah kegembiraan dan nilai positif bagi dakwah itu sendiri bila
aktivis-aktivis dakwah senantiasa melakukan evaluasi (muhasabah) diri, dengan
senantiasa menjaga makna dan semangat Allah berikut ini:
“……dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat)….” (QS. Al Hasyr:18)
Abu
Bakar Siddiq di hadapan pasukannya berkata, “Kalian tak akan meraih
kemenangan dengan hanya mengandalkan kekuatan senjata dan bekal materi saja.
Seandainya musuh punya persenjataan dan bekal materi yang sama dan kalian
melalaikan faktor keimanan dan persatuan, maka kalian pasti akan kalah”.
FK2PI
Era Baru adalah segala upaya kita untuk
lebih mengefektifkan dakwah, khususnya di ranah dakwah sekolah Makassar. Semua
elemen dakwah harus berpartisipasi aktif, mulai dari pelajar sebagai pelaku
utama, guru sebagai pihak sekolah yang mengayomi, dan juga alumni sebagai
pewaris sistem dan pelaku pembinaan yang terus menerus.
Berbagai
hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan itu (FK2PI Era baru), yaitu:
1.
MILITANSI,
Nilai Diri Prajurit Allah
Kemampuan bertahan dalam konteks lingkungan dakwah yang lemah membutuhkan sebuah isyarat sederhana; yaitu Militansi! Sikap teguh terhadap keyakinan dan kesiapan berkorban untuk menunaikannya.
Saatnya kita menjawab tantangan zaman. Akankah bermuara kesuksesan dan dihimpun dalam barisan generasi perkasa sebelumnya, ataukah kita tersisih dari garis tersebut dan berada di garis sejarah yang lain.
2.
Sibuk
dengan gagasan besar
Orang-orang “besar” adalah ia yang disibukkan dengan gagasan besar kemudian mengaplikasikannya, ia tidak membuang waktunya untuk menyalahkan sistem, orang lain dan segala hal, walaupun ia bisa dan berhak melakukan kritik itu.
3.
Penyiapan
Kader
Generasi muda adalah rahasia kehidupan umat dan sumber mata air kebangkitannya. Sesungguhnya sejarah umat adalah sejarah para tokoh yang dilahirkannya, yang memiliki mentalitas kuat dan hasrat yang membara. Kuat lemahnya umat sesungguhnya diukur dari sejauhmana kemampuan “rahim”nya melahirkan tokoh-tokoh yang memenuhi syarat sebagai pelopor.
Pun juga dengan FK2PI , kesiapan pelajar, dalam hal ini sebagai pelopor dakwah sekolah harus mulai ditumbuhkan. Alumni harus menjalankan peran-peran lain yang selama ini strategis, tapi belum optimal
FK2PI
Era Baru bukan sekadar jargon belaka.
Berbagai produknya harus kita rasakan langsung di lapangan. Pengelolaan
Tarbiyah Islami yang lebih banyak melibatkan pelajar sebagai follow up dari
Peskil, dauroh dan TEKAD, peran komunikasi pelajar yang optimal dari, untuk dan
oleh pelajar sendiri merupakan beberapa indikatornya. Peran alumni yang
terdistribusi jelas juga menjadi indikator utama di level atas.
![]() |
logo LAMA FK2PI |
![]() |
FK2PI dengan logo BARU |
Muhammad
Abid Fauzan
0 komentar:
Posting Komentar