TEKAD merupakan
gerbang pertama yang harus dilewati setiap calon anggota untuk menjadi Kader
FK2PI secara resmi. Di samping itu tentu calon anggota diwajibkan untuk mengikuti
pembinaan lanjutan berupa tarbiyah ekselerasi, sebagaiman umunya untuk menjadi
anggota sebuah organisasi dakwah. Secara keseluruhan calon anggota baru yang
bergabung dengan FK2PI tiap tahunnya adalah adik-adik kelas XII yang telah
LULUS dan juga mantan pengurus inti rohis sekolah. Antusiasme peserta sangat
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan mereka saat mengikuti agenda
acara. Baik ketika menerima materi maupun saat peserta dilatih.
TEKAD ini merupakan
salah satu bentuk kaderisasi yang ada di FK2PI Makassar untuk menjaga
kesinambungan anggota agar tidak terputus. Dengan adanya pelaksanaan pelatihan
kader ini diharapkan akan bermunculan
para kader dakwah baru yang mampu memberikan kontribusi dalam dunia dakwah
sekolah di Makassar. Dengan penuh harap Semoga peserta TEKAD bisa mengikuti dengan
baik dan istiqomah bersama Forum Komunikasi Kajian Pelajar Islam menjadi
pengusung dakwah sekolah di masa depan yang handal dengan mengasah segala
kemampuan yang dimiliki para peserta.
Merangkai
Tekad Dalam “TEKAD” FK2PI
Tekad adalah energi jiwa yang memberikan
tenaga dan kekuatan untuk melakukan sesuatu. Pikiran menciptakan ruang bagi
tindakan yang mungkin kita lakukan, dan karenanya ia merupakan akar dari semua
tindakan, perilaku, dan kebiasaan kita. Namun, tekad memberikan kita dorongan
dan tenaga untuk melakukannya. Pikiran memberikan kita arah, tetapi tekad
mendorong kita untuk melangkah. Pikiran menerangi jalan kehidupan kita, tetapi
tekadlah yang meringankan kaki kita menjalaninya.
Kepribadian kita seperti sebuah kerajaan.
Pikiran adalah orang-orang bijak yang memberikan nasihat bagaimana seharusnya
kerajaan dikelola. Akan tetapi, tekad adalah sang raja yang memerintah dalam
diri kita. Dialah yang menentukan pilihan atas nasihat-nasihat itu; dialah yang
memutuskan mana diantara nasihat-nasihat itu yang harus dilaksanakan. Adapun
tubuh adalah rakyat dan pasukan yang melaksanakan perintah sang raja. Jika sang
raja mempunyai kekuatan dan wibawa. maka rakyat dan pasukan akan tllnduk
kepadanya, dan nasihat-nasihat yang bijak itu dapat menjelma menjadi kenyataan.
Tekad merangsang dan mendorong tubuh kita untuk bergerak melakukan
perintah-perintahnya. Tekad yang besar akan memberikan perintah yang banyak
kepada tubuh dan membuatnya lelah bekerja. Tekad mempunyai kemampuan memaksa
tubuh bekerja melampaui kemampuannya yang tampak secara kasat mata. Namun, yang
sesungguhnya terjadi adalah tubuh kita beradaptasi dengan perintah-perintah
tekad.
Inilah yang menjelaskan semua realisasi dibalik keajaiban yang
sering kita saksikan dalam kehidupan nyata. Pernahkah anda menyaksikan
bagaimana orang buta menjadi ulama? Atau bagaimana sebuah pasukan kecil dapat
mengalahkan sebuah pasukan besar? Atau bagaimana seorang anak miskin menjadi
konglomerat? Atau bagaimana seorang mahasiswa drop out menjadi seorang cendekiawan atau seorang
penemu? Atau bagaimana seseorang yang lumpuh dapat sembuh dan berjalan normal
kembali? Keajaiban-keajaiban itu selalu dapat dijelaskan dengan baik oleh
kekuatan tekad.
Tekad merupakan indikator keberdayaan dan kekuatan kepribadian.
Tekad menjelaskan keutuhan pribadi seseorang. Bahwasanya diantara pikiran dan
tindakan seseorang tidak ada jarak sama sekali; bahwasanya diantara pikiran dan
tindakan seseorang tidak ada rintangan yang dapat menghalangi. Tekad ibarat
jalan tol yang memberikan keleluasaan bagi pikirannya untuk menjelma menjadi
tindakan nyata dalam waktu yang sangat cepat.
Lebih dari itu, tekad bahkan dapat melawan berbagai macam penyakit
dalam tubuh kita. Penelitian-penelitian mutakhir dalam bidang kedokteran bahkan
menunjukkan lebih dari 50% sebab kesembuhan sesungguhnya bersurnber dari tekad
yang kuat untuk sembuh.
Penjelasannya adalah sebagai berikut. Tanamkanlah
dalam diri anda sebuah keyakinan yang kuat bahwa penyakit yang sedang anda
derita dapat anda sembuhkan sendiri. Kembangkanlah keyakinan itu dalam jiwa
anda secara terus menerus. Jangan pernah memikirkan penyakit itu, tetapi
fokuskanlah pikiran anda pada semua manfaat yang anda peroleh setelah sembuh.
Pikirkanlah kesembuhan anda secara terus menerus, jangan pernah menyerah pada
tekanan penyakit anda, dan jangan pernah tergoda oleh dorongan untuk pasrah,
kalah, dan tidak peduli. Secara perlahan, bangunlah semangat yang kuat untuk
melawan penyakit itu, keyakinan yang mutlak bahwa anda dapat mengalahkannya,
dan kepercayaan bahwa takdir akan berpihak kepada kesembuhan anda. Maka,
niscaya anda akan menyaksikan tubuh anda secara perlahan beradaptasi dengan
mengikuti perintah dari tekad anda. Tekad kesembuhan adalah kesembuhan itu
sendiri.
Kesuksesan besar yang diraih seseorang dalam hidupnya adalah
gabungan dari kesuksesan kccil yang ia raih sebelumnya, satu persatu.
Kesuksesan besar selalu diraih setelah seseorang melalui suatu rentang waktu
yang lama, perjuangan yang panjang dan berliku, dan sudah pasti sangat
melelahkan.
Dalam rentang waktu yang lama tersebut,
seseorang hanya dapat meraih sukses besar apabila ia dapat mengalahkan
kelelahan dan godaan jiwanya untuk mundur dari perjuangan. Dari sanalah kita
rnenemukan bahwa sesungguhnya faktor-faktor utama yang rnenentukan kesuksesan
seseorang tidak saja bersumber pada kecerdasannya, tetapi terutama ditentukan
oleh sifat-sifat jiwanya, yaitu kesabaran, keuletan, dan ketekunan.
Orang-orang cerdas yang gagal dalam hidup, atau tidak mencapai
prestasi puncak dalam hidupnya, pada umumnya disebabkan karena kecerdasan
mereka tidak didukung oleh sifat-sifat jiwa tersebut; kesabaran, keuletan, dan
ketekunan.
Manajemen moderen boleh saja menggantikan
kata "bekerja keras" dengan kala "bekerja cerdas" dalam
kamus kesuksesan, tetapi mereka tidak dapat menafikan unsur "waktu"
sebagai proses yang menguji "daya tahan" seseorang dalam pendakiannya
rnenuju puncak kesuksesan. Waktu merupakan variabel tetap yang menguji kekuatan
mental seseorang. Perjalanan menuju puncak kesuksesan merupakan pendakian jiwa
yang sangat melelahkan. Hanya mereka yang sabar, ulet, dan tekun yang dapat
bertahan untuk tetap mendaki menuju puncak kesuksesan.
Darimanakah sifat-sifat jiwa itu terbentuk? Jawabannya adalah dari
tekad. Jadi, kesabaran, keuletan, dan ketekunan adalah buah dari tekad yang
kuat.
Cobalah amati orang-orang yang berpengaruh dalam sejarah, atau
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita. Anda akan menemukan bahwa
pengaruh mereka sesungguhnya bersumber dari kekuatan tekad mereka. Jika anda
dapat dipengaruhi oleh seseorang di sekitar anda, maka cobalah periksa
sebab-sebab mengapa orang itu dapat mempengaruhi anda. Atau cobalah tanya diri
anda, mengapa anda cenderung mengikuti kata-kata atau perintah orang itu?
Mengapa orang itu bisa mengatur anda? Jawabannya adalah karena mereka mempunyai
tekad yang kuat.
Kepercayaan kita kepada orang lain, siapa pun orang itu,
ditentukan oleh seberapa jauh konsistensi orang tersebut dalam melakukan semua
yang ia pikirkan, atau semua yang ia katakan. Kita akan rnenyimpan rasa hormat
atau respek pada orang-orang yang melakukan semua yang ia pikirkan atau semua
yang ia katakan. Sebab, kita akan menganggap orang itu kuat. Jika seseorang,
misalnya, mengancam akan membunuh anda, tetapi karena anda tidak percaya bahwa
orang itu dapat membunuh anda-mungkin karena keberaniannya tidak cukup, maka
anda tidak akan takut atau terpengaruh dengan ancamannya.
Demikianlah selanjutnya. Kita percaya kepada
setiap orang yang dapat merealisasikan semua pikirannya, ucapannya, dan
rencananya. Jika orang-orang seperti itu mengarahkan perhatian dan pikirannya
pada satu titik, maka kita akan segera percaya kalau ia pasti akan melakukan
tindakan tertentu dalam masalah itu.
Orang-orang yang bertekad baja selalu menyebarkan kepastian,
keyakinan, kepercayaan, dan ketenangan kepada orang-orang yang ada di
sekitarnya. Sebab, di sana tidak ada kebohongan, tidak ada penyimpangan, tidak
ada kata mundur, tidak ada keraguan, tidak ada rasa takut, dan tidak ada
kelemahan. Tekad yang kuat menggabungkan unsur keyakinan dan keberanian,
kepastian dan keteguhan, serta kepercayaan dan ketegaran. Itu semua merupakan
simbol kekuatan karakter yang membuat, atau bahkan dapat memaksa orang lain
tunduk dan bersedia diatur. Karena itu, tekad yang kuat dan membaja adalah
syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Dalam kehidupan sosial, kita dapat
menyaksikan perbedaan kepribadian yang dibentuk yang disebabkan dari perbedaan
kekuatan dan kelemahan tekad. Maka, muncul beberapa pertanyaan. Apakah tekad
merupakan karunia yang diberikan kepada orang-orang tertentu saja, atau ia
merupakan kekuatan perolehan yang dapat dimiliki oleh setiap orang? Darimanakah
tekad itu terbentuk? Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk dapat memiliki
tekad yang kuat?"
Tekad merupakan kondisi kejiwaan yang
dibentuk oleh banyak faktor, dan karenanya merupakan kekuatan perolehan yang
dapat dimiliki oleh setiap orang. Faktor-faktor pembentuk tekad merupakan
aspek-aspek yang dapat dianalisa, dan setiap orang dapat melatih dirinya untuk
memilikinya. Adapun faktor-faktor yang membentuk tekad adalah sebagai berikut.
Tekad adalah energi atau power yang muncul ke permukaan
jiwa sebagai respon atas rangsangan gagasan tertentu, dan yang menjadi obsesi
atau cita-cita yang ingin kita raih. Obsesi atau cita-cita itu dapat dibentuk
oleh pehamanan keagamaan, idealisme kemanusiaan, ideologi dan falsafah hidup,
atau bahkan insting kebinatangan dalam diri kita.
Obsesi merupakan proses visualisasi dari
tujuan tertentu dalam hidup kita. Supaya ia mempunyai daya rangsang yang kuat,
obsesi selalu disertai dengan pembenaran-pembenaran yang menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran, kesucian, dan keluhurannya. Dengan
cara demikian, obsesi merasuk dalam jiwa dengan kuat dan membangkitkan secara
berturut-turut perhatian, minat, keinginan, kemauan, dan akhirnya tekad.
Oleh: Muh. Abid
Fauzan
0 komentar:
Posting Komentar